5 HAL YANG LO BAKAL ALAMI KALAU KULIAH DI JURUSAN GIZI (PART COWOK)


Halo sahabat sehat dimanapun lo berada, pada bagian ini gue mau mengulas sedikit sisi suka dan duka menjadi mahasiswa kesehatan. Bisa menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi merupakan cita-cita kebanyakan orang. Kuliah  misalkan, sering kali setelah lulus dalam melewati fase putih abu-abu kebanyakan diantara anak muda bingung dalam menentukan minat dan bakat yang sesuai dengan passion nya. Hasrat ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi sangat menggebu-gebu  tapi gak selalu dibarengi dengan informasi yang akurat tentang kampus favorit yang dituju ataupun jurusan yang ingin dipilih, alhasil beberapa ada yang asal-asalan dalam memilih kampus dan jurusan yang tidak sesuai dengan passion. Gak sedikit juga orang-orang yang udah jalan beberapa semester  kuliah lalu pindah nyari kampus atau jurusan lain yang sesuai dengan passionnya.  WAW !!! Gue bilang ini sangat konyol. Hei orang-orang yang beriman jangan dibudayakan kuliah itu ikut-ikutan teman atau hanya sekedar ingin keliatan kece aja padahal gak tau tujuan setelah kuliah mau seperti apa kan kasian emak sama babe yang udah abis banyak duit. Makanya, kata pepatah inggris Get to know about something first before you can love it better

Terus terang gue waktu lulus SMA dulu sana-sini nyari  informasi tentang sekolah dan jurusan yang sekiranya pass buat gue. Ya paling enggak jurusan teknik lah biar macho dikit sekalian nyalurin bakat gue yang suka banget sama kimia. Singkat cerita gue keterima teknik perminyakan di salah satu universitas lumayan mentereng di jogjakarta. Alhamdulillah hati ini riang gembira sembari senyum-senyum sumringah. Tapi i’m a curious person, tidak puas dengan hasil pencapaian itu gue coba untuk minta masukan sama orang tua. Hasilnya diluar perkiraan gue, mereka nyuruh gue buat daftar sekolah kesehatan. WHAT ! Are you serious !! gak kebayang sebelumnya dan belum ada gambaran sama sekalai. Tapi kuturuti saran mereka dengan rasa penasaranku ini. Sembari daftar disalah satu kampus kesehatan terkemuka di jogjakarta, gue coba cari-cari informasi sekiranya jurusan yang dapat nyalurin minat gue. Setahu gue selama ini pendidikan kesehatan itu hanya profesi dokter, perawat dan bidan. Tapi gue baru tau kalo ada jurusan GIZI. Oh man..fikiran gue langsung terlintas kalo kuliah disini enak kerjaannya makan bergizi mulu kali ya..Hemat kata ternyata gue keterima juga ! OH MY GOD..gue harus bilang apa ke orang tua. Alhasil setelah diskusi panjang lebar kuputuskan untuk memilih kuliah di JURUSAN GIZI.  This is unexpected, i still not believe with my decision. Tapi bismillah kujalani dengan penuh semangat dan riang gembira sembari mengharapkan lebih pada pilihan terbaikku ini. Okey gue coba rangkum apa aja yang gue alami selama kuliah di Jurusan Gizi sebagai seorang cowok!

FirstLo bakal ngalamin dimana populasi cewek lebih mendominasi dibandingkan cowok

What the.......gue schock pertama kali tahu kalo temen cowok seangkatan gue Cuma ada 3 orang dan sisanya sebanyak 102 orang itu kaum hawa semuanya. Rasanya gue gak terima bagaimana bisa gue bakal bergaul kesehariannya  sama cewek-cewek. Dan lo para cowok yang sama nasibnya sama gue suka ngamatin gak sih setiap tahun pasti ada aja temen cowok yang kuliah di jurusan gizi itu salah satunya ada yang “melambai” ! that its fact dude...kesel baget kan...
Tapi dibalik rasa kesel gue ini ada hikmahnya juga, pertama kalau bikin tugas biasanya gue cuma sumbangsih pikiran aja dan sisanya yang ngerjain cewek karena secara ilmiah cewek itu lebih rajin dibandingkan cowok. Kedua, cewek itu cerewet dalam segala hal namun cerewetnya ini membawa hikmah jadinya gue selalu ada booster untuk cepet-cepet nyelesein tugas-tugas kuliah. Ketiga, cewek itu selalu bersaing dalam hal akademik, nah gue gak mau kalah dalam hal ini yang bikin gue agak betah kuliah disini salah satunya gue selalu diajarin beberapa mata kuliah yang memang gue enggak ngerti..

Second. “Lo bakal ngalamin kebingungan kuliah di gizi ini belajar ilmu diet apa ilmu tata boga

Selama 5 semster kuliah di gizi selalu ada aja mata kuliah yang berhubungan dengan MASAK. Jujur gue ini gak bisa masak dan kaget kalau ada mata kuliah masak dan lo mau ga mau harus bisa. Alamak... gue goreng telur aja kuningnya sering ga mateng. Apalagi lo para cowok pas lagi masak harus pake celemek dan dikelilingi dari cewek-cewek yang cerewetnya minta ampun kalo lagi masak. Dan ngeselin lagi kalau dosennya untuk mata kuliah yang berhubungan dengan masak-memasak ini kenapa harus senior dan killer, serasa ikut master chef aja kalau abis masak dikomentarin menohok bahkan makanan yang gak enak dibuang..da*n !susah-susah gue berkreasi malah masuk ke tong sampah. Selama gue kuliah gak pernah dapet nilai A dimata kuliah ini. To be Honest, gue punya trik nakal nih yang bisanya gue terapin kalo lagi males masak, biasanya gue selalu nyiapin bumbu jadi dari rumah, so pas praktek tinggal action haha, cara gue jangan ditiru ya guys...Mungkin lo para cowok yang juga kulih di jurusan gizi pernah berfikir kalo “lo belajar ilmu diet apa belajar masak sih?” namun, sebenrnya mata kuliah ini memiliki tujuan yang baik agar nanti lo ketika lulus dan sudah bekerja dibidang gizi tidak melulu hanya bisa nyuruhin orang bisa masak tapi lo juga harus bisa paling enggak teknik memasak harus bisa heheh.

Third. “Lo bakal jadi pengayom bagi cewek-cewek sepanjang masa kuliah

Ibaratkan sistem pemerintahan gak jarang para cowok selalu dijadikan ketua kelas atau ketua angkatan sepanjang masa lo kuliah. Nah yang bikin sobat gedeg mungkin bukan posisi lo jadi ketua kelas tapi lo bakal dan harus siap mendengarkan keluhan dan celotehan dari cewek-cewek. Disini kesabaran lo benar-benar  akan diuji karena akan berhadapan dengan berbagai sifat para wanita. Terutama ketika mau ngedaian suatu event kelas, mungkin dari venue, makanan dan harga menjadi pertimbangan yang harus dipikirkan panjang oleh para wanita sehingga harus menghabiskan waktu untuk berdebat perihal masalah ini. Tidak hanya itu, biasanya ketika ada suatu informasi dari bagian akademik kampus maka lo harus mengakomodir semua mahasiswa itu semua, ya semuanya harus tuntas karena kalau lo cowok biasanya lo bakal eksis dan jadi inceran dosen ataupun pihak akademik dalam membantu kegiatan mereka. Bagaimana ga eksis ? secara populasi cowok di jurusan gizi sangat langka dan hampir punah jadi gak sulit untuk orang-orang Cuma ngingetin siapa nama lo. 

Fourth. “Lo harus berlapang dada ketika jurusan lain ngadain event olehraga

Men sana in corpore sano yang kurang lebih artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tentunya para sobat sepakat kalau mau sehat paling tidak harus olahraga. For you information aja nih bagi kalian cowok-cowok yang sudah terlanjur kuliah di jurusan gizi jangan berekspetasi lebih tentang kemajuan sektor olahraga mahasiswa. Alih-alih ingin bermimpi membentuk dream team sepak bola atau futsal angkatan misalkan, tapi yang lo dapet Cuma mimpi disiang bolong. Bagaimana bisa membuat tim futsal kalau jumlah lo bisa dibilang tak kasat mata karena saing dikitnya. Bahkan untuk membentuk kesebelasan sepak bola aja lo harus mengumpulkan paling sedikit 4 angkatan, terkadang itu juga masih kurang karena ada populasi “absurd” (melambai) tadi yang memang menolak untuk join dalam olahraga laki. Lo bakal kesel ketika jurusan lain bangga dengan kesebelasan mereka dan bisa join dalam event yang diadain oleh jurusan lain, sedangkan lo hanya jadi penonton. Bahkan kalo lo mau join olahraga yang ga memerlukan banyak orang, bulutangkis misalnya. Lo bakal terbiasa hanya sebatas meramaikan pertandingan saja. Mungkin sudah terbiasa kalah dalam setiap pertandingan, maka menang itu merupakan suatu hal yang awkward. Gue sendiri punya tim Futsal namun hanya sebagai pemanas suatu event olahraga, saking seringnya kalah, kami punya slogan “kalah menang tetap sombong”.

Fifth. “Lo mungkin bisa jadi disayang dosen atau jadi bahan leluconnya dosen

Karena populasi cowok yang sangat sedikit ini, tidak jarang membuat para cowok begitu eksis bukan karena perihal akademik atau prestasi lainnya yang mentereng tapi memang karena faktor  populasi. Bisa dibilang ketika lo para cowok yang kuliah di jurusan gizi mungkin beberapa diantaranya menjadi anak “emas dosen”. Ketika lo diperintahkan oleh dosen untuk membantu project nya dan lo bisa menunjukkan kualitas lo dengan baik serta lo bisa ngambil hatinya dosen, buka gak mungkin lo bakal direkrut untuk jadi asistennya. Namun, ada juga beberapa diantaranya hanya jadi bahan candaan para dosen ketika sedang memberikan materi di kelas. Jadi cowok ditengah populasi cewek yang maha dahsyat membuat lo serba salah dalam memilih bangku kuliah saat dikelas. Kalau di belakang nanti ada aja dosen yang usil nyuruh pindah kedepan dan kalo lo di depan nanti siap-siap fokus gak bisa curi-curi pandang. Bahkan ketika lo pengen “TA” (tentunya mahasiswa sudah tau dengan kode nakal ini), lo harus mikir panjang banget karena mengingat populasi lo yang gampang dilihat di kelas. Tentunya tidak lucu pada saat dosen ngabsenin (ada type dosen yang kayak gini dikampus kalian?)  lo ga ada ditempat dan si dosen nyuruh temen lo yang ada dikelas buat lo masuk kuliah dan disini lo punya dua pilihan, tetap tidak masuk kelas dengan ancaman nilai bakal dikurangi atau menuruti apa kata dosen tapi lo harus dipermalukan dulu didepan halayak. 



Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

DINAMIKA DAN AKAR MASALAH GIZI BURUK DI INDONESIA, SANGGUPKAH PROGRAM PEMERINTAH MENGATASINYA ?

DIMANAKAH PERAN STRATEGIS GENERASI MILLENNIAL DALAM PARTISIPASI MEMBANGUN SEKTOR KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ?